Dalam kesibukan kita sehari-hari, pastikan kita sentiasa menjaga hubungan kita dgn Allah sebab amal-amal ni saja yg dapat kita carry forward bila kita mati nanti. Ikhlas pun salah satu faktor penting bila kita beramal. Pastikan kita buat amal tu untuk pandangan Allah dan bukan untuk pandangan manusia. Mutaba’ah yang kita buat pun sekadar guidelines dan KPI setting target setiap minggu je. At least kita boleh monitor progression kita. Tapi bukanlah something yang kita boleh megah-megah kepada orang lain, sebab kita kene jelas tentang tujuan hidup kita hanya untuk Allah.
Bila kita mampu meletakkan Allah sebagai priority kehidupan kita, jadi kita akan make sure yang apa kita buat sentiasa mendapat keredhaanNya. Sebagai seorang manusia, ana yakin mesti ada maksiat-maksiat yang tersembunyi yang kita buat tapi hanya kita dan Allah saja yang tahu. Jadi, jangan berputus asa untuk tinggalkan maksiat kita tu. Sebab takut maksiat tu yg akan jadi penghalang kita masuk syurga dan penyebab masuk neraka.
"Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.” (Al-An'am, 6: 120)
Jadi, hopefully kita diberi kekuatan oleh Allah untuk terus istiqomah memegang amanah dalam kehidupan ni. Jangan kita letak mindset nak tangguhkan taubat dan nak lambat-lambat untuk berubah, takut-takut hati kita dah keras masa tu. Nasihat pun dah tak guna.
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Hadid, 57: 16)
Hasil Nukilan:
Mohd Zawawi bin Md Abdul Jabar
Hasil Nukilan:
Mohd Zawawi bin Md Abdul Jabar